Kadang kala dalam menjalani hidup, kita dikalahkan oleh bunga. Bunga yang beraneka ragam bentuk dan warna membuatnya tampak begitu indah. Mengapa dalam menjalani hidup, kita dikatakan kalah oleh bunga? Padahal bunga juga perlu makan seperti kita. Hehehe… Bunga juga mengalami hukum perubahan (annica), sama seperti kita. Lantas kenapa kita tidak bisa hidup seperti bunga?
Nah, kita bisa melihat beraneka ragam bunga yang ada di taman, mereka hidup rukun dan damai. Tidak pernah kita mendengar, ada bunga mawar bertengkar dengan bunga melati, atau bunga melati menyerang bunga mawar. Tidak pernah juga kita mendengar ada bunga yang satu membenci bunga yang lainnya. Bunga juga tidak pernah diberikan perang denan bangsa bunga lainnya. Lantas bagaimana dengan kita?
Bunga-bunga yang berbeda saja bisa hidup berdampingan, bisa berlenggok bersama ketika ditiup angin. Mereka bisa hidup bersama dan saling melengkapi satu sama lain. Mengapa kita tidak bisa hidup dalam kebersamaan? Bunga yang tumbuh beraneka macam dapat membuat indahnya taman, megapa kita tidak dapat membuat damai dunia?
“Ah.. bunga kan tidak mempunyai perasaan, pikiran, dan juga kesadaran.” Bila itu yang menjadi argumentasi kita, mari kita renungkan lagi. Hmm.. Loh, bukankah hal ini malah terbalik? Kita (manusia) yang mempunyai perasaan, pikiran, bahkan kesadaran, tapi mengapa kita tidak mengetahui hal yang baik dan yang buruk? Tikak malukah kita kepada bunga-bunga?
Wahai, sahabat ^.^ , Marilah kita merenung betapa indahnya Bunga-Bunga ini
Sadarlah wahai manusia, janganlah kalah dengan hidupnya bunga.
[Penggubahan dari “Belajar Dari Bunga”]