Kewirausahaan dalam Agama Buddha by Sunarta Susanto

Kewirausahaan dalam Agama Buddha

Dalam Agama Buddha, ada 5 mata pencaharian yang salah yaitu penipuan, ketidaksetiaan, penujuman, kecurangan, dan memungut bunga yang tinggi. Ada juga 5 macam perdagangan yang harus dihindari yaitu alat senjata, makhluk hidup, daging, minuman memabukkan, racun.

Dalam Anguttara Nikaya IV 285, Sang Buddha berkata bahwa keberhasilan sebuah usaha bergantung pada empat faktor utama yaitu Utthanasampada (rajin dan bersemangat dalam bekerja atau berusaha), Arakkhasampada (penuh hati-hati menjaga kekayaan yang telah diperoleh), Kalyanamitta (memiliki teman yang bersusila), dan Samajivita (hidup sesuai dengan pendapatan, tidak boros dan juga tidak kikir).

Dalam agama Buddha, ada beberapa ciri wirausahawan yang baik yaitu percaya diri, berorientasi terhadap tugas dan hasil, berani mengambil risiko, memiliki kepemimpinan, orisinal, berorientasi pada masa depan, jujur dan tekun. Materi yang didapat dari usaha harus digunakan secara seimbang. Penggunaan materi yang seimbang adalah 50% untuk usaha, 25% untuk kehidupan sehari-hari, dan 25% untuk cadangan dan bakti sosial.